Rupiah Atas Dollar

By 9:28 PM


Minggu-minggu ini nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menembus sampai 14.000 per dollarnya, ada yang heboh banget, ada yang biasa aja, bahkan ada yang masa bodoh. Bagi mereka yang dulu sempat gontok2an waktu pilpres ini saat yang tepat buat ngejelekin kinerja Presiden Jokowi, bagi mereka yang main valas ini waktu yang buruk untuk membeli dan waktu yang bagus untuk menjual, dan tidak hanya mereka yang bermain valas, tetapi juga mempengaruhi mereka yang berhubungan dengan nilai tukar.

Saya terkadang ikut berpikir apa yang terjadi kalau angkannya naik terus seperti dollar zimbabwe, terus apakah kita nantik membeli sebungkus rokok harganya bisa miliaran dan membawa uang satu box besar? wah la kalau beli rokok atau roti kayak di zimbabwe, mereka ini kena inflasi super, harga satu potong roti nilainya bisa jutaan walaupun kalau di kurs kan ke dollar hanya beberapa sen.

Kalau diteruskan begini bisa-bisa Indonesia susah kalau kayak gitu, bukan masalah daya beli, karena kalo membahas daya beli saya yakin rejeki dari Allah itu selalu ada saja mau dollar naik berapapun, kan itu masalah umum yang selalu di bahas, manusia ini selalu bingung soal sandang pangan papan.

Tapi yang jadi pemikiran saya andaikan Indonesia terkena super Inflasi kayak di zimbabwe, untuk membawa uang yang senilai beberapa dollar saja haru bawa miliaran rupiah, kasihan takmir-takmir masjid kalau ngurusi kaleng sumbangan jamaah, dan gimana rakyat muslim sedekah sembunyi-sembunyi kalau uangnya gepokan semua, gak bisa lagi salam tempel dan amplop.

Yang jadi poin adalah saya gak mau menyalahkan pemerintah mengenai hal ini, karena bagaimanapun lazimnya kita mendoakan yang terbaik bukan salah menyalahkan, karena ngurusin orang se Indonesia memang gak gampang, dan kebetulan beliaulah yang di pilih rakyat, kalau kita bilang Presiden goblok, laaaa dia kan dipilih laaa yang milih ini berarti yang goblok bahkan lebih goblok, jadi mayoritas orang Indonesia goblok mungkin itu yang mau disampaikan, tapi ya gimana lagi dimana-mana memang goblok itu mayoritas jadi gak usah saling olok dan yang di olok g usah terlalu nanggepin.

Ambil contoh kita sekolah dari puluhan siswa yang pintar saya yakin cuma 10 persen, sisanya mereka bodoh, bermasalah, dan sisanya lagi gak bodoh tapi ya gak pinter alias cuma pelengkap dalam sistem sosial. Jadi mungkin ada yang beranggapan berarti yang milih Jokowi bodoh yang milih Prabowo merasa cerdas, menurut saya sama saja la wong prabowo yo gak jadi presiden kok, pemilu aja dia gak bisa menang apalagi mau mimpin negara ini walaupun kalau jadi mampu memimpin tapi dia gagal dalam seleksi alam.

Sama kayak yang terjadi di kalangan pemuda kita, mereka yang goblok kerja dan duduk di kursi strategis karena menang di persyaratan waktu ngelamar kerja, ijazah lengkap nilai bagus, sedangkan mereka yang ahli di bidangnya gak terpakai karena gak adanya ijazah.

Kembali lagi ke dollar, jadi sejatinya mau dollar naik turun kita coba berpikir positif saja, ya mungkin biasanya kalau mau turun banyak ya harus naik banyak dulu, kan ada pepatah berakit-rakit kehulu berenang renang ketepian, hehehehehe..... sekian postingan saya.

You Might Also Like

0 comments